Rabu, 06 November 2013
I.Pendahuluan
A.Latar Belakang
Sepak bola adalah
salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga
ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk
memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan
sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.
Sebenarnya pemain sepak bola bisa diapresiasikan sebagai ahli
fisika di lapangan hijau. Karena, setiap pemain bola sebisa mungkin harus mampu
mengukur dengan tepat berapa besar gaya yang harus diberikan dan ke mana arah
bola harus ditendang, sehingga kecepatan bola menjadi sangat kencang dan
akurat. Seperti ketika melakukan tendangan bola ke gawang, pemain dapat
mengatur kecepatan dan sudut elevasi bola secara baik. Terlalu cepat sudut
elevasi dan kecepatannya, bola akan melewati mistar. Sebaliknya jika sudut
elevasi dan kecepatan terlalu kecil, bola tidak akan sampai ke gawang.
Apabila diamati dengan seksama, gerakan
bola yang ditendang oleh para pemain sepak bola kadang berbentuk melengkung,
seolah-olah dipanggil kembali ke permukaan tanah (bumi) setelah mencapai titik
tertinggi Mengapa bola bergerak dengan cara demikian?
Gerakan bola yang ditendang oleh para
pemain sepak bola kadang berbentuk melengkung, dan lintasan atau bentuk
lengkungannya menyerupai parabola. Gerakan bola yang ditendang oleh para pemain
sepak bola itu disebut dengan Gerak Parabola atau Gerak Peluru.
Ada beberapa peristiwa fisika yang
terdapat dalam sebuah permainan sepak bola. Dalam makalah ini, saya akan
mencoba membahas tentang gerakan parabola, tendangan pisang, gerakan menyundul dan
tendangan pinalti, dan bagaimana hubungannya dengan permainan
sepak bola, sesuai dengan tema yang saya ambil.
B.Rumusan Masalah
1.
Bagaimana hubungan antara fisika dengan sepak
bola ?
2.
Mengapa sepak bola perlu gerak peluru ?
3.
Gerakan apa saja yang berhubungan dengan fisika
?
II.Isi
A.Antara
Sepak Bola dan Fisika
Seorang pemain sepakbola profesional
adalah seperti seorang ahli fisika, ia harus mampu mengukur dengan tepat berapa
besar gaya yang harus diberikan dan kemana arah bola harus ditendang agar bola
dapat masuk gawang dengan cukup keras dan akurat.
Sepakbola adalah permainan fisika.
Dengan mengerti fisika kita bisa lebih menikmati permainan sepakbola, kita dapat mengerti
mengapa lintasan bola berbentuk parabola, bagaimana terjadinya tendangan
pisang, mengapa penjaga gawang sulit menahan tendangan penalti, bagaimana orang
menyundul bola dengan lebih efektif dan masih banyak lagi. Seorang pemain
profesional yang diperlengkapi dengan ilmu fisika akan dapat memperbaiki skill
dan kemampuannya.
Dalam sepakbola, fisika memainkan
peranan yang cukup penting. Misalnya, untuk melompat lebih tinggi, seorang
pemain sepak bola harus sedikit berlari sehingga ia mempunyai energi gerak yang
dapat diubah menjadi energi potensial. Sehingga ia pun bisa melompat lebih
tinggi.
Kita
telah mempelajari bahwa bola yang ditendang dengan sudut elevasi tertentu akan
membentuk lintasan parabola (Gb. 1b). Bentuk lintasan ini sangat dipengaruhi
oleh gravitasi bumi, kecepatan dan sudut elevasi bola. Tanpa gravitasi bola
akan bergerak lurus ke atas (Gb. 1a). Gravitasilah yang menarik bola turun.
Semakin besar gravitasi semakin cepat bola jatuh ke tanah (lintasan bola
semakin pendek). Di bulan yang gravitasinya lebih kecil, lintasan bola yang
ditendang astronot akan jauh lebih panjang dibandingkan dengan lintasan bola di
Bumi. Menurut perhitungan fisika, untuk menendang bola sejauh mungkin, pemain
sepakbola harus menendang bola sekeras mungkin dan dengan sudut elevasi 45°.
B.Analisis Gerak Peluru
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang
pada awalnya diberi kecepatan awal, lalu menempuh lintasan yang arahnya
sepenuhnya dipengaruhi oleh gravitasi. Gerak peluru atau gerak parabola terjadi
karena adanya dua macam gerak yang dilakukan oleh benda secara bersamaan. Kedua
gerak itu adalah gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Gerakan benda ke arah atas (vertikal) adalah gerak lurus berubah
beraturan dengan percepatan sama, yaitu percepatan gravitasi bumi. Adapun gerak
lurus beraturan dilakukan pada arah mendatar (horisontal).
Benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu:
Ø Benda tersebut bergerak karena ada gaya yang
diberikan, yaitu gaya dinamika Dinamika adalah ilmu fisika
yang menjelaskan gaya sebagai penyebab gerakan benda bergerak demikian
Ø Benda-benda yang melakukan gerak peluru dipengaruhi
oleh gravitasi, yang berarah ke bawah (pusat bumi) dengan besar g = 9,8 m/s2.
Ø Adanya hambatan atau gesekan udara. Setelah benda
tersebut ditendang, dilempar, ditembakkan atau dengan kata lain benda tersebut
diberikan kecepatan awal hingga bergerak, maka selanjutnya gerakannya
bergantung pada gravitasi dan gesekan atau hambatan udara. Namun dalam
pembahasan gerakan bola sepak ini gesekan udara diabaikan, karena gesekan udara
nya sangat kecil.
Kita sebut bidang gerak peluru sebagai bidang
koordinat xy, dengan sumbu x sebagai bidang horisontal dan sumbu y sebagai
bidang vertikal. Percepatan gravitasi hanya bekerja pada arah vertikal,
gravitasi tidak mempengaruhi gerak benda pada arah horisontal. Percepatan pada
komponen x adalah nol (gerak peluru hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada arah horisontal atau komponen x,
gravitasi tidak bekerja). Percepatan pada komponen y atau arah
vertikal bernilai tetap (g = gravitasi) dan bernilai negatif (-g) (percepatan gravitasi pada gerak vertikal
bernilai negatif, karena arah gravitasi selalu ke bawah alias ke pusat bumi).
Gerak horisontal (sumbu x)
dianalisis dengan gerak lurus beraturan, sedangkan gerak vertikal (sumbu y) dianalisis dengan gerak
jatuh bebas.
Bila
diamati, dalam gerakan bola yang ditendang ini dapat dilihat bahwa terdapat komponen-komponen
dalam gerak parabola. Analisisnya adalah sebagai berikut:
“Gerakan bola setelah
diberikan kecepatan awal dengan sudut teta terhadap garis horisontal.
Kecepatan awal (vo)
gerak bola diwakili oleh v0x dan v0y. V0x
merupakan kecepatan awal pada sumbu x, sedangkan v0y merupakan
kecepatan awal pada sumbu y. Vy merupakan komponen kecepatan pada
sumbu y dan vx merupakan komponen kecepatan pada sumbu x. Pada titik
tertinggi lintasan gerak bola, kecepatan pada arah vertikal (vy)
sama dengan nol : Vy = 0”
C.Tendangan Pisang
Tendangan
pisang adalah tendangan jarak jauh yang keras dan melengkung. Dalam melakukan
tendangan ini, bola diletakkan sekitar 30 meter agak di sebelah kanan gawang
lawan, kemudian ditendang dengan kaki kiri sedikit dari arah luar kaki. Dengan
arah seperti itu bola dapat melewati para pemain bertahan lawan yang menghalang
beberapa meter di depan gawang. Arah bola yang ditendang tersebut akan membelok
ke arah kiri, mendekati gawang, dan akhirnya masuk ke pojok atas kanan gawang
lawan.
Tendangan ini membentuk lintasan seperti pisang, sehingga dinamakan tendangan pisang. Gerakan bola akibat dari tendangan ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran udara yang searah dengan arah rotasi bola (misal A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan aliran udara pada sisi bola yang lain (misal B). Menurut Bernoulli semakin cepat udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya tekanan di B lebih besar dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokan bola ke arah A.
D.Tendangan penalti
Dalam sepak bola,
tendangan penalti adalah tendangan yang sangat ditakuti oleh para penjaga
gawang. Tendangan penalti yang dilakukan apabila salah satu pemain tim
melakukan pelanggaran di dalam kotak wilayah penjaga gawang tim sendiri.
Tendangan dilakukan dengan menendang bola
dari titik yang telah di buat di tengah kotak dalam wilayah penjaga gawang,
tanpa dijaga oleh pemain lawan (pagar betis), dengan jarak kira-kira 12 kaki
dari garis gawang.
Umumnya tendangan dilakukan dengan menendang bola ke arah gawang dalam sekali
gerakan, namum terdapat beberapa pengecualian dimanapemain yang melakukan
tendangan penalti menendang bola ke arah temannya sendiri untuk kemudian
ditendang ke arah gawang
Tendangan ini dilakukan pada jarak 11 meter dari gawang dan
biasanya jarang gagal. Seorang pemain sepak bola profesional dapat menendang
bola dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik (108 km/jam). Dengan kecepatan
ini, bola akan mencapai ujung kanan atas gawang dalam waktu 0,45 detik dan
untuk ujung kanan bawah 0,38 detik.
Menurut perhitungan Sam
Williamson, fisikawan di Center for Neural Science New York, waktu 0,38 detik
tidak cukup untuk menangkap bola. Ketika bola ditendang, penjaga gawang akan
bereaksi rata-rata setelah 0,3 detik. Begitu bereaksi, otak akan memberi
perintah pada otot untuk bergerak, ini butuh waktu tambahan lebih dari 0,1
detik. Itu sebabnya sukar bagi penjaga gawang untuk menangkap bola yang
bergerak cepat itu. Untuk melatih reaksi yang cepat dan tepat dibutuhkan
latihan yang panjang dan pengalaman yang cukup. Itu sebabnya para kiper atau
penjaga gawang dalam Piala Dunia ini rata-rata lebih tua dibandingkan pemain
lainnya.
Agar berhasil, penendang
penalti harus memerhatikan arah angin, rotasi, dan kecepatan bola. Bola yang
berotasi terlalu cepat dapat menimbulkan efek magnus dan turbulensi udara yang
akan menyimpangkan bola. Efek Magnus adalah gerakan bola yang
menyebabkan adanya aliran udara disekitar bola. Akibat adanya rotasi bola, maka
aliran udara pada sisi bola yang bergerak searah dengan arah aliran udara
relatif lebih cepat dibandingkan aliran udara pada sisi bola yang bergerak
berlawanan arah.
Menurut penelitian,
tendangan yang paling efektif adalah tendangan dengan kekuatan 75 persen sampai
80 persen dari kekuatan maksimum (kecepatan bola sekitar 80 km/jam). Pada
kecepatan ini penjaga gawang sulit menangkap bola dan kemungkinan terjadinya
gol lebih besar dibandingkan dengan tendangan dengan kekuatan penuh.
E.Gerakan Menyundul
dalam Sepak Bola
Selain menggunakan kaki untuk memainkan
bola, terkadang para pemain sepak bola juga menggunakan kepala mereka dalam
menerima umpan-umpan bola yang diberikan. Gerakan menerima bola dengan kepala
ini disebut dengan menyundul. Menyundul merupakan bagian penting dalam
permainan sepakbola. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah
untuk mengoper, mencetak bola dan mematahkan serangan lawan / membuang bola.
Banyak gol tercipta dalam permainan sepak bola dari hasil sundulan kepala.
Pemain harus belajar untuk menyundul bola menggunakan dahi, bukan ubun-ubun
kepala. Pemain harus sadar bahwa mereka yang akan menyundul bola, bukan bola
yang membentur mereka.
Menyundul tidak sesederhana seperti
yang orang bayangkan. Disini beberapa
konsep fisika juga memegang peranan penting. Seorang dapat menyundul
bola dan mengarahkan bola tepat pada sasaran, membutuhkan akurasi, daya dan
pemanfaatan waktu yang akurat, karena ini melibatkan kecepatan dari bola yang datang dan koordinasi dari kepala dan badan.
konsep fisika juga memegang peranan penting. Seorang dapat menyundul
bola dan mengarahkan bola tepat pada sasaran, membutuhkan akurasi, daya dan
pemanfaatan waktu yang akurat, karena ini melibatkan kecepatan dari bola yang datang dan koordinasi dari kepala dan badan.
Ada 2 posisi menyundul bola:
Ø Di
tempat (berdiri atau melompat vertikal)
Ø Berlari sambil melompat menyambut bola.
Pada posisi 2, bola akan bergerak lebih cepat karena dalam
hal ini bola mendapat tambahan momentum akibat gerakan pemain. Besarnya
momentum yang diterima oleh bola sangat tergantung pada ke elastisan bola dan
kekuatan otot tulang belakang ketika pemain menyundul bola. Untuk membuat
sundulan sekuat mungkin, kepala harus ditarik ke belakang sebanyak mungkin
(badan melengkung), paha ditarik kebelakang dan lutut bengkok. Pada posisi ini,
terjadi keseimbangan aksi-reaksi, pemain tidak akan terpelanting atau terputar
dan kepala siap memberikan sundulan kuat ke bola. Saat bola menyentuh kepala,
tubuh pemain harus setegar mungkin agar lebih banyak energi dapat diberikan ke
bola (gerakan otot dan urat yang tidak perlu akan menyerap energi pemain dan
dapat mengurangi energi yang diberikan pada bola).
Untuk menaklukkan penjaga gawang,
seorang pemain sepakbola juga harus mengetahui tentang hukum pemantulan, yaitu
sudut datang bola sama besar dengan sudut pantulnya. Waktu sentuh kepala dengan
bola (23 milidetik) yang relatif lebih lama dibandingkan waktu sentuh kaki
ketika pemain menendang bola (8 detik), memungkinkan pemain untuk mengarahkan
bola secara akurat ke arah yang ia inginkan. Pemain yang tidak mempunya rambut
(berkepala botak) biasanya lebih sering mendapat keuntungan dalam menyundul
bola. Hal ini disebabkan karena pemain yang berambut gondrong akan menyerap
sebagian energi bola sehingga bola yang terpantul akan berkurang kecepatannya.
Tetapi bukan berarti pemaimn berambut gondrong tidak bisa menyundul dengan
keras.
F.Cetak Goal
Ketika mencetak goal, mungkin para
pemain sepakbola tidak menyadari bahwa adanya hubungan erat dalam mencetak gola
dengan fisika terutama dengan mekanika (ilmu tentang gerak). Ketika bola lepas
dari kaki pemain bola, bola mempunyai kecepatan awal yang cukup tinggi.Gaya
yang bekerja adalah gaya gravitasi ke arah bawah, itu sebabnya bola harus
sedikit ditendang miring sedikit ke atas sehingga bola tidak cepat menyentuh
tanah. Kecepatan mendatar tetap sama, tidak berubah karena tidak ada gaya mendatar
yang bekerja (hanya terdapat sedikit gesekan udara dan angin,tetapi karena
terlalu kecil sehingga dlam perhitungannya di abaikan). Ketika sudah mendekati
gawang, pemain memberikan gaya tambahan pada bola sehingga bola berbelok dan
bergerak lebih cepat. Karena cepatnya bola bergerak, penjaga gawang yang belum
sempat merespon arah datangnya bola pun tidak sempat bereaksi dan terjadilah
goal.
III.Penutup
A.Kesimpulan
Sepakbola adalah permainan fisika. Dengan mengerti fisika
kita bisa lebih menikmati permainan sepakbola, kita dapat mengerti dan tahu
mengapa gerakan bola berbentuk parabola, bagaimana terjadinya tendangan pisang,
mengapa penjaga gawang sulit menahan tendangan pinalti, bagaimana orang
menyundul bola dengan lebih efektif dan masih banyak lagi. Dalam
sepakbola, fisika memainkan peranan yang cukup penting. Misalnya, untuk
melompat lebih tinggi, seorang pemain sepak bola harus sedikit berlari sehingga
ia mempunyai energi gerak yang dapat diubah menjadi energi potensial. Sehingga
ia pun bisa melompat lebih tinggi.
Bicara sepakbola dengan
fisika, sangat mengasyikan dan tak ada habisnya. Gerakan parabola, tendangan
pisang, gerakan menyundul dan tendangan pinalti yang saya bahas di atas hanya
sebagian dari asyiknya fisika dalam sepakbola. Di arena piala dunia, kita bisa
menikmati lebih banyak lagi bagaimana asyiknya fisika diterapkan dalam
sepakbola.
B.Saran
Jika kita bisa fisika, kita pasti akan lebih mudah
bermain sepak bola akan tetapi jika kita hanya bisa fisika kita tidak selalu
bisa bermain sepak bola. Kita harus menyeimbangkan antara sepak bola dengan
fisika. Saat sepak bolapun kita jangan terlalu lama memikirkan fisika.
Daftar
Pustaka
http://caeciliachen.blogspot.com/2012/03/fisika-dalam-sepakbola.html